Bahaya Gadget Untuk Anak Usia Dini

 Jangan Sampai Gadget "Mencuri Masa Kecil" Anak - anak


Rasanya sudah seringkali mendengar bahaya gadget untuk anak, banyak pula grup-grup online dan seminar yang membahas dampak gadget terlalu dini bagi anak. Tidak ada salahnya jika kita saling mengingatkan kembali kepada temen-temen semuanya. Yuk kita lihat alasan nya di bawah ini.



EFEK MEMBERIKAN GADGET TERLALU SERING PADA  ANAK USIA DINI


1. Screen Dependency Disorder 

yang menyebabakan masalah perilaku, sosial dan emosional.


2. Menghambat . Child Speech Development


3. Menyebabkan sulit tidur di malam hari


4. Menghambat pembelajaran, anak jadi sulit untuk menulis, belajar membaca dan pembelajaran lainnya.


5. Memperburuk hubungan anak dengan orang tua, anak tidak menurut dan keinginannya harus selalu di ikuti. 


CARA MENCEGAHNYA 


1. Pebanyak Outdoor time dan aktivitas hands - onlearning.


Melakukan aktivitas di luar ruangan bukan harus pergi ke suatu tempat yang membutuhkan biaya. Ajaklah anak keluar rumah, berikan anak aktivitas yang seru seperti memindahkan air dari satu ember ke ember lain, bermain pasir ataupun bermain sepeda.

Mereka senang sekali melakukan hal ini.


2. Menerapkan peraturan " No Screen Time At All Under 2 "


Memberikan anak gadget sebelum anak bisa bicara adalah suatu kesalahan besar. Perlu di pahami bahwa gadget untuk usia dini adalah alat hiburan bukan alat pembelajaran. Anak belajar berbicara melalui interaksi dengan orang sekitarnya, dengan melakukan komunikasi dua arah. Gadget tidak bisa menggantikan interaksi tersebut, hanya bersifat satu arah saja.


3. Memberikan waktu maksimal 30 menit perhari untuk anak usia 2 tahun ke atas.


Anak-anak yang lahir saat ini, sejak dari dalam kandungan sudah terpapar teknologi. Mereka  sudah sangat familiar dengan gadget dan teknologi. Apabila bisa tidak memberikan gadget sama sekali sebelum anak usia 7 tahun tentu sangat bagus, apabila belum bisa, berikan 30 menit sehari dan jangan biarkan lebih dari itu. Sekali kita berikan, anak akan terus meminta lebih.


4. Jauhi dan matikan Televisi


Tayangan televisi Nasional tidak jauh dari yang namanya sinetron, gosip dan berita kriminal. Menyalakan televisi dengan maksud agar rumah " tidak sepi " janganlah sampai terjadi. Otak anak-anak yang seperti spons akan menerima semua berita-berita yang ia dengar dari televisi, anak belum dapat memilah mana informasi yang baik dan mana yang tidak baik.


Selalu mengingat bahwa berkorban untuk anak, sekarang jauh lebih baik darpiada kasulitan yang terjadi di masa akan datang.


Hal-hal di atas terlihat mudah, kenyataanya sangat sulit di lakukan. Apalagi belum menghadapi keluarga besar yang memiliki pandangan dan pola pengasuhan yang berbeda. Bagaimanapun, anak adalah tanggung jawab orang tuanya, apabila ada sesuatu yang terjadi pada anak, tetaplah menjadi tanggungan orang tua bukan keluarga bersarnya, jadi tetaplah berusaha disiplin untuk kebaikan anak kita sendiri.